Sayu sekali hati ini,
menonton gelagat pungguk itu,
dia begitu tabah sepanjang malam,
mengharungi kesejukan embun malam demi kasih sejati,
kedua matanya menyorot penuh harap,
air mukanya nyata sekali penuh yakin,
terkadang ia bersiul sendirinya,
bahasa yang tak mungkin aku mengerti,
kenapa dia perlu menyiksa diri?
Kini ku mengerti,
siulan itu sama sekali mewakili ku
tiada bezanya akudan pungguk itu
mengharap kasih yang tidak bisa di realiti
copyright aie.corp
Thursday, April 23, 2009
Tiada Beza
Posted by YAB Aie at 2:39 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
nice work..
sayu ak dalam sepi......
btul2 puitis..mkna ckup mndalam..
yup..cukup sayu..
bergenang...air mata ini..sebak...
Post a Comment